Walaupun mereka tetap memilih hidup
sederhana mereka terbukti mampu menjalankan roda pemerintahan dan bahkan karena
sifat sederhana mereka ini rakyat sangat mengagumi dan mencintai mereka. Jadi
sangat beruntung sekali bagi mereka yang mempunyai pemimpin berhati tulus dan
sangat memikirkan kehidupan rakyatnya.
Berikut ini daftar 10
Pemimpin Negara Paling Sederhana di Dunia Versi Kinos Blog :
10. Mahmoud Ahmandinejad
Mahmud Ahmandinejad merupakan Presiden Iran keenam periode Agustus 2005 sampai Agustus 2013. Saat pertama kali menduduki kantor kepresidenan Ia menyumbangkan seluruh karpet Istana Iran yang sangat tinggi nilainya itu kepada masjid-masjid di Teheran dan menggantikannya dengan karpet biasa yang mudah dibersihkan.
Dan ia mengamati bahwa ada ruangan
yang sangat besar untuk menerima dan menghormati tamu VIP, lalu ia
memerintahkan untuk menutup ruang tersebut dan menanyakan pada protokoler untuk
menggantinya dengan ruangan biasa dengan 2 kursi kayu, meski sederhana tetap
terlihat impresive. Langkah pertamanya adalah ia mengumumkan kekayaan dan
propertinya yang terdiri dari Peugeot 504 tahun 1977, sebuah rumah sederhana
warisan ayahnya 40 tahun yang lalu di sebuah daerah kumuh di Teheran.
Rekening banknya bersaldo minimum,
dan satu-satunya uang yang masuk adalah uang gaji bulanannya sebagai dosen di
sebuah universitas yang hanya senilai US$ 250. Selama menjabat sebagai Presiden
Iran, Ia tinggal di rumahnya sendiri. Ia tidak mengambil gajinya sebagai
Presiden, alasannya adalah bahwa semua kesejahteraan adalah milik negara dan ia
bertugas untuk menjaganya.
Sang presiden selalu membawa tas setiap hari yang berisikan sarapan, roti isi atau roti keju yang disiapkan istrinya dan memakannya dengan gembira. Ia juga menghentikan kebiasaan menyediakan makanan yang di khususkan untuk presiden. Selain itu, hal lain yang ia ubah adalah kebijakan pesawat terbang Kepresidenan, ia mengubahnya menjadi pesawat kargo sehingga dapat menghemat pajak masyarakat dan untuk dirinya, ia meminta terbang dengan pesawat terbang biasa dengan kelas ekonomi.
Ia juga memangkas protokoler istana
sehingga menteri-menterinya dapat masuk langsung ke ruangannya tanpa ada
hambatan. Ia juga menghentikan kebiasaan upacara-upacara seperti karpet merah,
sesi foto, atau publikasi pribadi, atau hal-hal seperti itu saat mengunjungi
berbagai tempat di negaranya. Presiden Iran ini kerap tidur di ruang tamu
rumahnya sesudah lepas dari pengawal-pengawalnya yang selalu mengikuti ke
manapun ia pergi.
Waktu dulu, Ahmadinejad juga pernah menunjukkan dirinya seperti Presiden Soekarno di Sidang Majelis Umum PBB di New York. Mirip ketika Bung Karno menuding barat sebagai biang kerok ketamakan dunia. ”Situasi buruk dunia kini dan insiden pahit sejarah terjadi, karena manajemen yang salah atas dunia ini, yang mengumumkan dirinya sebagai pusat kekuasaan dunia,” kata Presiden Iran. Bangga juga sebagai bangsa, jika ada pemimpin negeri lain yang menaruh hormat pada cara Soekarno memprotes dunia di forum PBB.
9. Hugo Chavez
Hugo Chavez lahir dari keluarga
kelas pekerja. Ia tumbuh dalam kehidupan yang sangat miskin bersama neneknya.
Begitu terpilih sebagai Presiden tahun 1998, Chavez menggunakan kekuasannya
untuk memberdayakan kaum miskin.
Dia juga adalah sosok Presiden yang sederhana. Seperti Fernando Lugo dan Jose
Mujica yang akan kita bahas di nomor selanjutnya, Chavez juga menyumbangkan
sebagian besar gajinya untuk anggaran sosial. Chavez juga dikenal Presiden yang
sangat merakyat. Ketika melakukan kunjungan, Ia hanya menggunakan jeep atau
menumpangi truk.
Ketika
hujan lebat mengguyur Venezuela, yang berakibat banjir hebat di mana-mana,
Chavez membuka pintu istana Kepresidenan sebagai tempat penampungan. Baginya,
Istana Kepresidenan adalah rumah rakyat.
Chavez adalah pembebas bagi rakyat Venezuela. Ia menggunakan
kekuasaannya untuk merebut kembali kontrol terhadap sumber daya dan kemudian
menggunakannya untuk memberantas kemiskinan, membebaskan rakyat dari buta
huruf, menggratiskan pendidikan dan kesehatan, menciptakan toko sembako murah
di seantero negeri, dan uang pensiun bagi lansia.
Baca Juga
: 17 Perang Terbesar Dalam Sejarah Manusia
8. Fernando Armindo Lugo Mendez
Presiden Paraguay yang menjabat dari 15 Agustus 2008 – 22 Juni 2012 bukan konglomerat atau politisi bergelimang uang. Mantan uskup ini hanya pekerja sosial. Tapi sungguh tak disangka, penganut sosialisme yang mendalami ajaran Pancasila ini malah menolak mendapat gaji selaku Presiden Paraguay, yang diumumkannya pada malam sebelum pelantikannya, Jumat, 16 Agustus lalu. Keputusan Lugo ini adalah keajaiban terbesar di dunia politik, sepanjang sejarah demokrasi di jagat raya ini.
Dengan menolak mendapat gaji,
pengagum pemikiran Bung Karno ini akan benar-benar menjadi relawan di tampuk
kekuasaan Paraguay. Lugo akan menjadi satu-satunya pimpinan negara di dunia
yang murni volunteer alias bekerja tanpa mendapat upah. Luar biasa! Memang, dia
naik ke puncak kekuasaan di negara itu, berkat dukungan kaum menengah ke bawah,
terutama para petani tanpa tanah dan serikat buruh. Mungkin keputusannya itu
adalah wujud solidaritas paling nyata kepada kalangan miskin, yang mencapai
35,6 persen dari total populasi. Tindakan mulia Fernando Lugo ini cocok betul
dengan semboyan kampanye Sutrisno Bachir : karena hidup adalah perbuatan.
7. Jose Pepe Mujica
Presiden Uruguay, Jose Mujica dikenal sebagai ‘Presiden Termiskin di Dunia’. Pria yang pernah dipenjara selama 14 tahun ini dikenal sebagai presiden yang tidak terlalu mementingkan protokoler kepresidenan. Bersama dengan istrinya, Mujica tinggal di rumah sederhana kamar satu yang berada di sebuah peternakan. Selain itu dia juga mendonasikan 90 persen penghasilannya sebagai presiden sebesar US$ 12.000 perbulan.
Belum lama
ini, Mujica mengunjungi Amerika untuk bertemu dengan Presiden Barrack Obama.
Kepada Obama, orang Amerika harus mengurangi merokok dan belajar lebih banyak
bahasa. Berikut 5 kisah menyentuh tentang Presiden Mujica :
- Lebih memilih tinggal di pertanian
Presiden
Uruguay, Jose Mujica dikenal sebagai ‘Presiden termiskin di dunia’. Dia hidup
sederhana bersama istrinya di sebuah pertanian yang hanya memiliki satu kamar
tidur.
“Orang miskin
bukanlah orang yang tidak memiliki apa-apa tapi orang miskin adalah orang yang
selalu merasa kurang, kurang, dan kurang. Saya tidak hidup di kemiskinan, saya
hidup di kesederhanaan. Hanya sedikit yang saya butuhkan dalam hidup ini.”
Tidak
seperti presiden lain di dunia yang setiap berangkat maupun pulang dari kantor
presiden dengan menggunakan mobil mewah, Presiden yang memiliki nama panggilan
‘Pepe’ ini memilih mobil dinas sebuah Volkwagen buatan tahun 1987. Saat
mengendarai ‘mobil rakyat’ tersebut, dirinya juga bersikeras tidak ingin
menggunakan iring-iringan voorijder.
Seperti
dikutip Huffington Post, presiden yang mulai memimpin Uruguay sejak 2010 ini
mengaku bahagia dengan apa yang dimilikinya. Dia kemudian mengingat
pengalamannya selama di penjara, di mana dirinya bahagia ketika memiliki
matras.
- Mujica melawan perusahaan rokok raksasa Amerika
Jose Mujica
dikenal sebagai presiden yang berani melawan perusahaan raksasa dunia yang
dianggap merugikan rakyatnya. Salah satunya saat dia mengobarkan perlawanan
terhadap perusahaan tembakau Amerika, Philip Morris.
Seperti
dikutip Huffington Post, Mujica yang merupakan mantan perokok mengatakan,
tembakau merupakan pembunuh, dan peredarannya harus dikontrol. Salah satu
bentuk perlawanannya, pemerintah Uruguay membuat peraturan yang melarang orang
merokok di tempat umum, dan perusahaan rokok diwajibkan memasang gambar
penyakit yang diakibatkan oleh rokok.
Akibat
peraturan tersebut, Philip Morris kemudian menuntut Uruguay sebesar US$ 25 juta
melalui Bank Dunia. Tuntutan yang diajukan terkait Penyelesaian Perselisihan
Investasi.
Uruguay
merupakan negara Amerika Latin pertama dan negara ke lima di dunia yang
menerapkan pelarangan merokok di tempat publik. Perlawanan Uruguay terhadap
Philip Morris yang merupakan produsen rokok asal Amerika akan berdampak global.
- Mengkritik negara maju
Sebagai
pemerhati lingkungan, presiden Jose Mujica berusaha menekan angka konsumerisme
di negaranya. Dalam pertemuan Rio+20 Summit yang berlangsung pada 2012, dia
mengkritik cara pengembangan yang dilakukan negara maju.
“Kita
hampir bisa mendaur ulang segala sesuatu sekarang. Jika kita hidup dengan
bijaksana, tujuh juta manusia di dunia dapat memiliki apa yang mereka
butuhkan,” katanya seperti dikutip Huffington Post.
Baru-baru
ini, Presiden Mujica juga menolak ajakan kerja sama dengan Brazil yang akan
menyediakan negaranya dengan batu bara murah. Mujica menolak tawaran Brazil
karena dirinya lebih mementingkan lingkungan.
- Meratakan kemakmuran di negaranya
Sebagai
orang nomor satu di Uruguay, Jose Mujica menginginkan adanya pemerataan
kemakmuran di negaranya. Dia mengatakan, selama menjadi presiden sejak 2010,
dirinya telah menurunkan angka kemiskinan dari 37 persen ke angka 11 persen.
“Bisnis
selalu menginginkan keuntungan bagi dirinya. Sudah menjadi kewajiban pemerintah
untuk membagi keuntungan tersebut sehingga pekerja memiliki uang untuk produk
yang bagus,” ujar Mujica dihadapan pebisnis di U.S. Chamber of Commerce,
seperti dikutip Huffington Post.
“Sudah
bukan rahasia, semakin kurang angka kemiskinan, semakin banyak perdagangan.
Investasi terpenting yang dapat kita hasilkan adalah sumber daya manusia.
”Pemerintahan Mujica mendistribusikan kebijakan yang mengatur komoditi penting
seperti susu. Pemerintah juga menyediakan pendidikan dan komputer gratis kepada
setiap anak kecil.
- Pengaruh
Mujica yang dijadikan bahan pembelajaran
Pengaruh
Mujica, sebagai pemimpin dari negara yang hanya memiliki penduduk 3 juta jiwa
telah melampaui batasannya. Di negara yang haus akan alternativ, penemuan yang
dia dan koleganya lakukan telah menempatkan Uruguay sebagai negara yang dapat
dijadikan pelajaran dalam kreativitas dan perkembangan pemerintahan.
Seperti
dikutip Huffington Post, Presiden Jose Mujica memiliki seekor anjing yang hanya
memiliki tiga kaki bernama Manuela. Anjing tersebut kehilangan kakinya saat
Mujica tengah mengendarai traktor.
6. Fidel
Castro
Fidel Castro adalah salah satu pemimpin Revolusi Kuba tahun 1959. Sejak itu, Kuba bergerak menuju sosialisme. Tak heran, karena langkahnya yang berbeda dengan jalan imperialisme itu, Fidel Castro dan Kuba banyak didiskreditkan.
Yang sering terdengar,
Fidel dianggap diktator dan hidup sangat mewah. Majalah Forbes, misalnya,
menuding Fidel punya simpanan 900 juta USD di luar negeri. Berbekal tudingan
palsu itu, media-media mainstream menempatkan Castro sebagai orang terkaya di
dunia.
Pada kenyataannya,
Castro hidup sangat sederhana. Ia tak punya limousine seperti Obama. Pada
kenyataannya, hanya menerima gaji sebesar 900 peso (Peso Kuba tidak punya nilai
di pasar internasional, tetapi nilai domestiknya setara kira-kira 36$ per bulan
atau sekitar Rp 350 ribu). Di Indonesia, kita hampir tidak menemukan lagi ada
buruh yang dibayar di bawah Rp 350 ribu per bulan. Tetapi Kuba membayar gaji
Presidennya hanya Rp 350 ribu.
Fidel sendiri sudah
membantah tudingan Majalah Forbes. Ia bahkan menantang Majalah Forbes, Jika
anda bisa membuktikan saya punya uang 1 dollar di luar negeri, saya akan mundur
dari jabatan saya.
Dalam wawancaranya
dengan Ignacio Ramonet, seperti ditulis di buku “Fidel Castro: My Life”,
sekalipun gajinya pas-pasan, ia mengaku tidak sekarat dalam kelaparan. Sudah
begitu, gaji yang kecil itu harus dia sisipkan untuk menyetor iuran ke partai.
- Cerita Kedekatan Soekarno dengan Fidel Castro
Presiden pertama
Republik Indonesia itu memang bersahabat dan sangat dekat dengan Fidel Castro.
Bahkan Soekarno sudah dianggap sebagai guru oleh Castro. Hubungan dekat
keduanya terjadi karena dipicu renggangnya hubungan kedua negara dengan Amerika
Serikat (AS) di akhir era 50-an. Seperti dilansir dari jitu news, pada tahun
1959, Fidel Castro mengunjungi Jakarta untuk membicarakan misi dagang dengan
Indonesia.
Bung Karno yang mendapat Cerutu Kuba memberikan Keris dan Kopiahnya pada Castro yang juga datang bersama Che Guevara. Misi dagang Kuba-Indonesia akhirnya berhasil dicapai. Bung Karno menilai keramahan Kuba harus dibalas. Pada 1960, Soekarno mengunjungi Havana dan disambut dengan sorak sorai warga setempat dengan spanduk bertuliskan "Viva President Sukarno".
Fidel Castro sangat gembira dengan
kunjungan ini dan berdiskusi banyak soal marhaenisme dengan Soekarno. Yang
menarik, mereka berdua sempat saling bertukar ‘mahkota’. Seperti dikutip dari
kaskus, di Istana Kuba, Bung Karno berkata pada Castro "You tau, Tuan
Castro. Inilah yang menyatukan Indonesia" kata Bung Karno sambil
menunjukkan peci-nya.
Lalu Castro berkata sambil tertawa
"Yang Mulia Presiden Sukarno, Inilah yang membuat Batista
merangkak-rangkak keluar Istana dan digebuk oleh Amerika" kata Castro sambil
menunjukkan topi pet-nya yang bergambar bintang itu. Lalu mata Castro tertumbuk
pada tongkat yang dibawa Sukarno. "Nah, kalau ini untuk apa Tuan
Presiden?".
Sukarno dengan gaya kocak
mengelus-elus tongkatnya dan memberikan pada Castro :"Kalau kamu pegang
ini akan keluar Jin" Castro dan semua yang ada disana tertawa
terbahak-bahak. Castro mengelus-elus tongkat komando Bung Karno tapi tentu saja
tidak keluar jin. Indonesia" kata Bung Karno
sambil menunjukkan peci-nya.
Bung Karno kemudian mengajak Castro bertukar
aksesoris, Castro memakai peci dan tongkat komando Soekarno, dan Soekarno
memakai topi pet Castro. Dari foto tersebut bisa terlihat kedekatan diantara
mereka berdua. Bukan itu saja, Castro yang terkesan dengan sosok Bung Karno
sampai membuatkan sebuah perangko khusus.
Sebagai penghormatan untuk Soekarno
pemerintah Kuba menerbitkan perangko dengan gambar Bung Karno dan Fidel Castro.
Penerbitan perangko langka yang memiliki nilai historis dan patriotik pada 19
Juni 2008 lalu itu sekaligus untuk merayakan HUT ke-82 Fidel Castro.
Baca Juga : 10 Band Deathcore Terbaik Indonesia
5. Nelson Mandela
Siapa yang tak kenal Nelson Mandela? Dia merupakan pemimpin terkemuka pembebasan Afrika Selatan dari kolonialisme dan apartheid. Namanya begitu termasyhur di seluruh penjuru Afrika dan dunia.
Meski begitu, Mandela tetap merupakan sosok yang sederhana. Begitu menjadi
Presiden tahun 1994, Mandela rutin memotong gajinya untuk disumbangkan bagi
anggaran sosial. Malahan, kemudian, ia menyerahkan sepertiga gajinya untuk
membantu anak-anak.
Rumahnya di Johannesburg maupun di desa asalnya, Qunu, terbilang sederhana dan
tak ubahnya dengan rumah masyarakat umum.
Tahun 1994, ketika negerinya didera utang warisan rezim lama, Mandela
menyerukan pejabat negerinya mengencangkan ikat pinggang. Namun, sebagai
langkah awal, ia memulai dengan memotong gajinya sendiri dan gaji Wakil
Presiden.
Mantan
Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela punya kekaguman terhadap Presiden
pertama Indonesia Soekarno. Di mata Mandela, Soekarno adalah tokoh yang
membakar semangatnya memperjuangkan rakyat Afrika Selatan.
Cerita
kekaguman tokoh yang sering dipanggil dengan nama klan Xhosa-nya, Madiba itu,
terekam baik saat Mandela mengunjungi Indonesia di awal tahun 1990 tepatnya
tanggal 21 Oktober. Mandela kala itu mengunjungi Gedung Asia Afrika di Bandung.
Gedung Asia
Afrika yang menyimpan sejarah pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi negara-negara
Asia Afrika pada 18-24 April 1955 itu, bagi Mandela punya makna yang sangat
berharga.
Mandela
merasa sangat terinspirasi dan terbakar semangatnya kala mendengar pidato
Presiden Soekarno di konferensi Asia Afrika tahun 1955. Pidato itulah yang
membakar perjuangannya memerdekakan rakyat Afrika Selatan.
Tapi saat
datang ke gedung Asia Afrika, betapa kagetnya Mandela yang saat itu baru keluar
dari penahanan selama 27 tahun, tak mendapati foto Soekarno di gedung Asia
Afrika.
Di gedung
Asia Afrika itu ada diorama konferensi Asia Afrika tahun 1955, dia katakan
sangat terinspirasi dengan Soekarno. I was inspired by Soekarno, tapi dia tidak
temukan gambar Soekarno di gedung itu" cerita mantan ajudan Soekarno,
Sidarto Danusubroto saat berbincang dengan detikcom, Jumat (6/12/2013).
Sidarto
kala itu masih menjabat sebagai Kapolda Jawa Barat periode tahun 1988-1991. Ia
bersama pejabat Indonesia lain turut hadir menyambut Nelson Mandela di Bandung.
Sidarto mengatakan, di gedung yang bersejarah bagi bangsa Asia Afrika itu hanya
ada foto tokoh-tokoh yang menginisiasi pertemuan Konferensi Asia Afrika, di
antaranya Ali Sastroamidjojo, Roeslan Abdulgani dan tokoh lainnya.
Mana foto
Soekarno? Where is the picture of Soekarno? Every leaders came to Bandung
because Soekarno! lanjut Sidarto menirukan ucapan Mandela yang terkejut tak
mendapati foto Soekarno.
Bingunglah
pejabat Indoensia yang kala itu mendampingi Mandela berkunjung ke Bandung.
"Saat itu saya Kapolda dan tidak ada (Pejabat RI) yang bisa menjawab"
ucap Sidarto yang kini menjadi ketua MPR itu.
Menurut
Sidarto, cerita kekaguman Mandela terhadap Soekarno itu membuktikan kebesaran
nama Soekarno dan pengaruhnya bagi tokoh Afrika Selatan itu.
"Dia
Mandela seorang pengagum Soekarno. Dia terbius oleh Pidato Soekarno di
konferensi Asia Afrika tahun 1955" ucapnya. "Dia terkesan karena Asia
Afrika adalah konferensi pertama yang membangunkan bangsa Asia Afrika dari
penjajahan, terutama negara Afrika. Dan Soekarno lah yang berjasa membangkitkan
mereka untuk bangun melawan penjajahan" imbuh Sidarto.
Neslon
Mandela meninggal di usia 95 tahun di Kota Johannesburg, Afrika Selatan.
Mandela adalah Presiden Afrika Selatan pertama yang berkulit hitam dan terpilih
melalui keterwakilan penuh, dalam sebuah pemilu multiras.
4. Rafael
Correa
Rafael Correa adalah ekonom bergelar PhD lulusan University of Illinois, AS. Namun, sekalipun menimbah ilmu di AS, Correa justru sangat anti-neoliberal.
Pada saat
Luis Alfredo Palacio, Correa menjadi salah satu menterinya. Saat itu Correa
berani menentang proposal IMF dan Bank Dunia. Sayang, tindakannya tidak
direstui Presiden Ekuador saat itu. Correa pun mundur dari jabatannya. Namun,
sejak peristiwa itu, nama Correa makin populer dan dikagumi rakyat.
Correa
sendiri terbilang pemimpin sederhana. Ketika APBN Ekuador diancam defisit,
Correa mengeluarkan dekrit untuk membekukan pembayaran gaji pejabat tinggi
selama dua tahun. Itu termasuk gaji Presiden, Wakil Presiden, Menteri, dan
pejabat tinggi lainnya.
Tak hanya
itu, ia juga memotong gajinya dari sekitar 8000 USD menjadi 4000 USD. Memang,
gaji pejabat Ekuador termasuk tertinggi di kawasan Andean. Dengan pemotongan
gaji itu, Correa menyelamatkan APBN tanpa memangkas subsidi sosial rakyatnya.
3. Evo Morales
Evo Morales adalah Presiden pribumi pertama dalam sejarah Bolivia. Seperti kebanyakan pribumi Bolivia lainnya, Evo kecil sangat miskin dan menghabiskan masa kecilnya dengan menggembala domba. Karena tekanan kemiskinan itu pula, Evo tidak bisa menuntaskan pendidikannya.
Evo adalah
seorang petani. Penderitaan yang dialami oleh petani membuat Evo tertarik
bergabung dalam serikat petani koka. Pada tahun 1995, ia turut mendirikan
partai gerakan sosial bernama Gerakan untuk Sosialisme (MAS).
Dalam pemilu
2005, Evo memenangkan pemilu Presiden. Ia resmi menempati jabatannya Januari
2006. Begitu ia menempati jabatannya, Evo mengumumkan pemotongan setengah
gajinya untuk meningkatkan jumlah guru dan dokter. “Kita membutuhkan 6000 guru
baru dan membutuhkan uang 2.200 USD,” katanya. Ia juga menyerukan agar
menterinya mengikuti langkahnya. “Bukan untuk Evo, tetapi untuk rakyat,”
tambahnya.
Ketika Peru
dilanda gempa bumi, pada tahun 2007, Evo juga mendonasikan separuh gajinya
untuk korban gempa. Begitu pula ketika terjadi gempa di Haiti dan Chile, Evo
juga memotong separuh gajinya dan gaji Wakil Presiden untuk disumbangkan ke
rakyat Chile dan Haiti.
Selama
menjadi Presiden, penampilan Evo tidak berubah. Ia lebih sering memakai pakaian
sederhana, seperti jaket kulit atau sweater biasa. Ia juga tidak meninggalkan
kebiasan kaum pribumi mengunyah daun koka.
2. Lula
Da Silva
Lula Da Silva adalah Presiden Brazil yang berlatar-belakang aktivis buruh. Ia lahir dari keluarga yang sangat miskin. Lantaran itulah ia harus meninggalkan bangku Sekolah Dasar. Sejak usia 12 tahun, Lula kecil hidup di jalanan, jadi tukang semir sepatu dan menjual kacang.
Pada usia
14 tahun, Ia bekerja di pabrik pengolahan tembaga dan menempati posisi operator
mesin bubut. Lima tahun kemudian, ketika ia bekerja di perusahaan otomotif, ia
kehilangan jarinya karena kecelakaan kerja. Namun, kejadian itulah yang
mendorong Lula mengorganisir kawan-kawannya sesama pekerja untuk membangun
serikat dan memperjuangkan hak-haknya.
Di bawah
kediktatoran, Lula tampil sebagai aktivis kiri penentang kediktatoran. Tahun
1971, Lula terpaksa menyaksikan Istrinya, Maria de Lourde, yang menderita
penyakit hepatitis, meninggal karena ketiadaan uang untuk membeli obat. Tahun
1978, Ia menjadi Presiden Serikat Buruh Pabrik Baja. Ia juga terlibat dalam
pendirian Partai Buruh (PT).
Tiga kali
maju sebagai Calon Presiden, Lula akhirnya terpilih pada tahun 2002. Pertama
kalinya dalam sejarah Brazil dipimpin oleh Presiden berhaluan kiri dan dari
latar-belakang kelas pekerja.
Begitu
menjadi Presiden, Lula tidak mengubah kehidupannya. Ia tetap berpenampilan
sederhana. William Gonçalves, seorang Professor di Universitas Negara Rio De
Jeneiro, mengatakan, “Lula adalah rakyat. Ia mengerti perasaan mereka dan
berbicara dengan bahasa mereka.”
Lula
terpilih dua kali sebagai Presiden Brazil. Masa pemerintahannya dianggap sangat
sukses. Tak heran, tingkat penerimaan rakyat terhadap pemerintahan Lula
mencapai 80%.
1. Ir.
Soekarno (Bung Karno) & Drs. Mohammad Hatta (Bung Hatta)
Dahulu kala, ketika Republik ini baru saja Merdeka, manusia politiknya benar-benar genuine: manusia-manusia yang bekerja dan berjuang untuk kepentingan rakyat banyak. Gaya hidup mereka sangat sederhana.
Lihatlah Bung Karno. Ketika baru
selesai dilantik sebagai Presiden, dia merayakannya hanya dengan 50 tusuk sate
ayam. “Kumakan sateku dengan lahap dan inilah seluruh pesta pengangkatanku
sebagai kepala negara,” kenang Bung Karno dalam buku otobiografi, Bung Karno:
Penyambung Lidah Rakyat Indonesia.
Jangan tanya fasilitas Presiden
zaman itu. Mobil kepresidenan yang pertama itu mobil curian, mobil merek buick
8. Mobil produksi General Motor Amerika Serikat itu dicuri oleh Sudiro, seorang
pemuda aktivis Menteng 31, dari tangan pemiliknya seorang pejabat Jepang di
Jawatan Kereta Api.
Baju yang dikenakan Bung Karno,
yang kelihatan keren itu, juga punya cerita sendiri. Untuk anda ketahui, hampir
semua baju yang dikenakan oleh Bung Karno dijahit sendiri oleh istrinya.
Kainnya pun rata-rata pemberian kawannya. Pernah suatu hari Bung Karno mendapat
kiriman pakaian bekas korps tentara wanita Australia. Pakaian itu kemudian
dipermak sendiri dan jadilah pakaian seorang Presiden.
Zaman itu Republik masih susah.
Presiden belum mendapat gaji penuh dari negara. Alhasil, banyak kegiatan
kenegaraan berlangsung sangat sederhana. Proklamasi kemerdekaan saja sangat
sederhana sekali hanya upacara kecil, tiang bambu biasa, dan pengibaran bendera
yang dijahit sendiri oleh Fatmawati.
Rapat-rapat pemerintah juga sederhana, tidak seperti rapat pejabat negara sekarang. Pernah terjadi, Bung Karno dan Menteri-Menterinya sedang menggelar rapat darurat hingga larut malam. Tidak ada segelas kopi pun untuk diseruput. Tidak ada roti pengganjal perut. Akhirnya, Tukimin, salah seorang pembantu Presiden, mengambil inisiatif untuk mencari makanan di luar.
Tahun 1946, Ibukota Republik
dipindah ke Jogjakarta. Disana Presiden menempati sebuah gedung bekas kantor
Gubernur zaman Belanda. Gedung itu kosong-melompong. Semua isinya sudah
diangkut oleh tentara Jepang.
Jadinya, ketika ada kunjungan tamu
Negara, Presiden kebingunan mencari perabot piring, gelas, sendok, meja, dan
lain-lain. Beruntung ada Husein Mutahar, pencipta lagu nasional yang terkenal
itu. Saat itu beliau menjadi Ajudan Presiden Sukarno. Mutahar mendatangi sebuah
restoran untuk meminjam sendok, piring dan sejenisnya. Sedangkan taplak mejanya
dipinjam dari penduduk.
Ada cerita menarik. Suatu hari
Presiden menerima kunjungan pejabat dari Filipina. Tamu dari negara tetangga
itu hanya dijamu dengan secangkir air putih. “Kami tidak punya anggur. Jadi dia
hanya minum air, karena itulah yang ada pada kami,” kata Bung Karno.
Kebiasaan makan Bung Karno
sederhana sekali. Kalau makan di istana, hanya dengan tangan, tidak pakai
sendok dan garpu. Ini kebiasaannya sejak dulu, terutama kalau makan bersama keluarga.
Nasinya hanya satu mangkok kecil. Yang paling digemari sayur lodeh, sayur asam,
dan telur mata sapi. Juga ikan asin goreng dan sambal. Sambalnya tidak dipindah
dari cobek atau ditaruh di piring kecil. Tapi harus tetap di cobek. Benar-benar
menu rakyat biasa. Ia juga suka kopi tubruk, sayur daun singkong, sawo, dan
pisang.
Kalau pagi suka minum kopi tubruk. Resepnya, satu cangkir diisi dengan satu sendok kopi dan satu setengah sendok gula. Sarapannya tempe goreng atau roti bakar dan dua sendok teh madu tawon, telur ayam mata sapi. Kalau sudah selesai makan, Bung Karno selalu merokok satu batang rokok States Express (“555”).
Suatu hari, selesai jalan-jalan di
Istana Merdeka Bung Karno mengajak Letnan Soetikno, pembantu ajudan presiden
dan Mangil ikut makan pagi. Menunya sederhana. Bung Karno makan satu mangkok
kecil nasi, sayur daun singkong, sambal, dan ikan asin goreng. Buahnya sawo dan
pisang. Ia makan pakai tangan, sedang Letnan Soetikno dan Mangil pakai sendok
dan garpu. Minumnya hanya teh. Sambalnya ditaruh di cobek, lengkap dengan
munthu-nya.
Kalau minum manis, Bung Karno tidak
mau pakai gula, tapi sakarin. Ia juga suka makan sate ayam di Pantai Tanjung
Priok bersama putra-putrinya. Kalau pergi ke rumah makan, terutama RM Tungkong
di Menteng (sekarang namanya RM Cahaya Kota), Bung Karno senang mie goreng,
nasi goreng, ayam goreng, atau sate ayam.
Soal pakaian, Bung Karno paling
teliti. Kalau ada wartawan atau kawan berpakaian kurang rapi, atau dasi miring,
langsung dia betulkan. Ia sendiri kalau berpakaian sangat rapi. Pakaian
hariannya sederhana. Kalau ada yang robek, diperintahkan menjahitnya kembali
dan terus dipakai lagi.
Apalagi kalau pakaian sangat
disenangi, sungguh pun sudah robek dan sudah jahitan, tetap dipakai. Termasuk
sandal, lebih senang memakai yang sudah lama, hampir rusak. Bung Karno juga
paling gemar dengan kursi rotan yang sudah lama dipakai. Alasannya, kursi rotan
lama akan mengikuti bentuk tubuh pemakainya. Jadi, lebih enak diduduki. dan
hemat.
Lihat juga kesederhanaan Bung
Hatta. Pada November 1945, Bung Hatta menikahi Rahmi Rachim. Anda tahu
maskawinnya apa? Hanya sebuah buku yang ditulis oleh Bung Hatta sendiri saat
dibuang di Digul pada tahun 1934, dengan judul “Alam Pikiran Yunani”.
Bung Hatta, yang Wakil Presiden
itu, pernah dihardik oleh kusir bendi hanya karena tawar-menawar harga yang tak
kunjung mencapai kata sepakat. “Kalau tak punya uang, jangan tanya-tanya. Tak
usah naik bendi, kamu jalan kaki saja ke rumah,” kata kusir itu setengah
berteriak kepada Bung Hatta.
Pernah Bung Hatta punya keinginan
besar punya sepatu merek Bally. Namun, uang di kantongnya tidak cukup. Tak mau
mimpinya menguap, guntingan iklan sepatu Bally diselipkan di buku hariannya,
sembari menabung. Sayang, hingga akhir hayatnya, uang tabungan Bung Hatta tidak
pernah cukup untuk membeli sepatu impiannya itu.
Pernah membaca surat mengharukan
Sukarno kepada Soedirman? Jadi, menjelang HUT Proklamasi RI ke-4 tahun 1949,
Sukarno mengirim kain untuk Sudirman. Kain itulah yang dijahit oleh Soedirman
dan pakaian kebesarannya di hari Kemerdekaan.
Itulah 10 Pemimpin Negara Paling Sederhana Di Dunia pembahasan dirangkum dari berbagai sumber. Menurut saya, gaya hidup sederhana para pemimpin itu bukan karena situasi sulit pada zaman itu, melainkan karena memang sudah menjadi prinsip politiknya. Mereka berpolitik untuk kepentingan rakyat dan negaranya. Dan banyak pemimpin dunia yang kita bahas diatas mengagumi Soekarno karena disamping pemikirannya juga ketegasannya dalam menentang dunia barat yang semena-mena.
terimakasih infonya sangat bermanfaat, jangan lupa kunjungi web kami http://bit.ly/2P5r7fo
BalasHapusOkee terima kasih sudah berkunjung :)
HapusWah harus di contoh ni
BalasHapusMana yang baik itu harus di contoh :)
Hapus